Cara Pengemasan Produk atau Barang Agar Tahan Lama

Berbicara tentang cara pengemasan produk, kita juga pasti akan banyak berbicara tentang kualitas dan daya tahannya. Dalam banyak hal, kualitas dan daya tahan produk akan sangat mempengaruhi harga jual produk. Tidak hanya itu, kelayakan produk untuk dijual di pasaran juga akan berpengaruh ketika kualitas dan produk tidak awet.

Untuk produk makanan, kualitas dan daya tahan makanan sangat mempengaruhi kepuasan konsumen. Jika suatu produk pangan tidak memiliki kualitas yang baik, maka produk yang ada akan memiliki citra yang buruk di mata konsumen. Apalagi jika produk tersebut tidak tahan lama, maka produk tersebut akan sangat sulit dipasarkan secara global.

Ada banyak cara untuk membuat makanan tahan lama. Ini mungkin salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh produsen makanan. Setiap produk memiliki caranya sendiri untuk menjaga kualitas dan memperpanjang umur simpannya. Namun, sebagai produsen Anda juga bisa memaksimalkan daya tahan produk dengan banyak cara.

Pengemasan makanan dengan baik perlu dilakukan agar kualitas dan mutu makanan tetap terjaga. Dengan pengemasan yang tepat juga dapat menjaga ketahanan makanan dalam waktu yang lama.

Apakah Anda membutuhkan bahan pengawet untuk menjaga ketahanan makanan dalam waktu lama? Jawabannya tidak selalu harus menggunakan bahan pengawet. Berikut tiga tips mengemas makanan agar tahan lebih lama sehingga aman ketika dikirimkan ke luar kota menggunakan ekspedisi pengiriman makanan.

  1. Pengemasan menggunakan Pengemasan Aluminium Foil

Bau tengik pada jajanan umumnya disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini muncul ketika udara atau uap air masuk ke dalam kemasan. Biasanya udara atau uap air masuk melalui kemasan makanan plastik transparan atau pada saat proses pemasukan produk dan segel penutup tidak rapat.

Pemilihan kemasan aluminium foil dapat menjadi salah satu cara untuk meminimalisir masuknya udara atau bakteri ke dalam kemasan makanan. Karena kemasan aluminium foil merupakan bahan yang tidak dapat ditembus sinar matahari. Jadi risiko uap air atau udara sangat kecil, dan bakteri tidak bisa tumbuh di kemasan. Ini memungkinkan makanan bertahan lebih lama.

  1. Pengemasan menggunakan Kantong Vakum atau Pengemasan Plastik Vakum

Dengan jenis kemasan plastik biasa, vacuum bag ini didesain khusus untuk membungkus atau mengemas berbagai produk makanan agar makanan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Metode pengemasan udara yang digunakan selama proses pengemasan kantong vakum akan meminimalkan kerusakan komposisi nutrisi dan kontaminasi bakteri yang sangat berbahaya.

  1. Pengemasan menggunakan Metode Pembilasan Nitrogen

Salah satu cara untuk menjaga makanan tetap mengapung adalah dengan mengeluarkan oksigen dari wadah, dan menggantinya dengan nitrogen. Proses inilah yang menyebabkan pembilasan nitrogen.

Penggantian oksigen dengan nitrogen bertujuan untuk menghindari oksidasi yang menyebabkan makanan cepat rusak dan menjadi basa.

Tidak semua makanan dikemas secara vakum. Jenis makanan yang rentan pecah atau rusak, seperti keripik yang memerlukan perlindungan untuk makanan yang didistribusikan ke konsumen. Untuk jenis makanan ini, pembilasan nitrogen diperlukan. Anda bisa mengamati kemasannya menggelegak, dan saat dibuka akan ada udara (nitrogen) di dalamnya.

Cara mengaplikasikan nitrogen flussing pada kemasan makanan adalah dengan menggunakan mesin yang menekan nitrogen di dalam wadah sehingga oksigen sepenuhnya tergantikan oleh nitrogen. Kemudian wadah ditutup dengan cepat dan rapat.

Mencari jasa pengiriman yang terpercaya memang sedikit sulit, karena seperti diketahui masih banyak laporan pengiriman yang tidak sesuai. Dengan ini tentunya kita harus memastikan bahwa pilihan jasa pengiriman yang digunakan sudah tepat.

Anda tidak perlu khawatir akan hal itu, karena Transloka Group hadir untuk memberikan solusi terbaik. Jika Anda membutuhkan jasa pengiriman makanan, Transloka Group akan membantu Anda sebagai jasa pengiriman makanan beku yang terpercaya.