Fokus dalam mencetak generasi-generasi Qur’ani, Sebelum melanjutkan artikel Ini 6 Tips Memilih Pondok Pesantren untuk Masa Depan Anak , Sekedar kami info:
Apabila Anda Mendambakan putra/putri untuk menjadi Tahfidz kunjungi website Pondok Pesantren Tahfidz
Untuk orangtua yang mempunyai background pesantren pasti akan gampang cari rekomendasi pesantren mana yang hendak mereka tentukan untuk anak-anaknya. Kemungkinan persentase paling besar orangtua akan pilih pesantren yang dahulu jadi tempat nyantri mereka. Tetapi ada juga yang pilih berdasar ketertarikan dari anak atau orangtua itu. Selanjutnya tinggal menunjuk salah pesantren yang telah mereka mengetahui.
Tetapi, untuk beberapa orang pilih pesantren yang pas ialah satu hal yang benar-benar sulit. Ditambah mereka yang tak pernah mempunyai pengalaman nyantri dan tidak ada keluarganya yang mempunyai background pesantren.
Tidak bisa dipungkuri jika sekarang ini pesantren menjadi satu diantara instansi yang paling disukai oleh orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Selain pesantren telah banyak yang sediakan tingkatan sekolah resmi. Pengajaran pesantren sekarang ini tidak dapat disebut kalah atas instansi pengajaran lain. Bahkan juga telah sanggup menyeimbangi dalam perubahan ilmu dan pengetahuan dan tehnologi.
Pesantren tawarkan pengajaran adab yang benar-benar kuat. Bahkan juga pengajaran adab itu dibiasakan dan dipraktikkan dalam program sehari-harinya. Pasti ini menjadi jalan keluar untuk orangtua yang takut pada pertemanan anak-anaknya saat di luar. Terutama untuk orangtua yang tidak dapat memberi pemantauan penuh untuk anak karena bekerja atau yang lain.
Meski begitu masukkan anak ke pesantren pasti tidak dapat dilaksanakan atas dasar desakan. Sebab bisa menyebabkan anak tidak kerasan saat kelak di pondok. Bisa saja anak jadi tidak dapat apakah yang diekspektasikan orangtua. Berikut panduan pilih ponpes yang dapat menjadi referensi untuk orangtua:
1. Membahas dengan anak
Saat sebelum pilih ponpes perlu membahas gagasan itu pada anak-anak. Karena anaklah yang hendak jalani, dan tentu saja anak punyai kecondongan ketertarikan tertentu untuk pengajarannya. Sekarang ini telah bermacam penawaran yang disiapkan ponpes. Dan ini dapat dipakai untuk memetakkan ketertarikan anak.
Pertama, ada pesantren tradisionil yang cuman mengajari kitab kuning, hingga tidak mengadakan sekolah resmi. Walau ada jatahnya tidak jadi satu hal yang dasar. Biasa disebut pesantren salaf. Ke-2 , ada pesantren yang walau tradisionil dan mengajari kitab kuning dengan penuh penekanan. Tetapi pengajaran formalnya mempunyai kualitas baik. Tidak ketinggalan secara ilmu dan pengetahuan dan tehnologi. Dapat disebut salaf 100% kekinian 100%.
Ke-3 , ada pesantren yang khusus mengutamakan Al-Qur’an. Baik pada tahsin (memperbaiki bacaan) atau tahfidz (mengingat), dan tidak mengadakan sekolah resmi. Kelompoknya sama yang pertama, tetapi lebih konsentrasi ke evaluasi Al-Qur’an. Ke-4, sama dengan kelompok ke-2 tetapi lebih konsentrasi pada evaluasi Al-Qur’an.
Selanjutnya, yang ke-5, pesantren kekinian. Pesantren yang jatah evaluasi kitab kuning dan Al-Qur’an-nya tidak demikian ditegaskan. Cuman pada beberapa hal fundamental seperti tauhid dan adab saja. Tetapi benar-benar mengutamakan pada perkembangan ilmu dan pengetahuan dan tehnologi, dan bahasa.
Kemungkinan dari kelompok itu dapat ditanya lebih dulu ke anak, kurang lebih apa sebagai ketertarikan anak itu. Apa cuman ingin mondok atau ingin masih tetap mondok tetapi bisa juga memburu prestasi yang tinggi.
2. Tanyakan hasil dialog dengan anak ke figur agama di tempat
Sesudah anak sepakat masuk ke pesantren dan sampaikan ketertarikannya langsung bisa ditanyakan ke figur agama di tempat. Kurang lebih pesantren apa dan di mana yang bisa memberikan fasilitas ketertarikan itu. Selainnya ke figur agama di tempat, ini bisa juga ditanya ke orang yang sempat mempunyai pengalaman ada di pesantren.
Minimal mereka akan mempunyai rekomendasi banyak berkaitan dengan pesantren-pesantren lainnya. Contoh anak ingin masuk pesantren yang tidak membandingkan di antara pengajaran resmi dan pengajaran tradisionil ala-ala pesantren. Karena itu minimal figur agama atau alumni pesantren akan mempunyai satu atau dua rekomendasi pesantren yang begitu.
3. Bandingkan lewat web atau info warga di tempat
Bandingkan info figur agama atau alumni pesantren itu dengan info pesantren yang dapat dijangkau melalui web pesantren atau info dari warga. Ini penting karena banyak pesantren bagus dan melahirkan alumni yang hebat-hebat tetapi belum mempunyai media online.
4. Ketahui pengasuh pesantren
Mengenal toko atau pengasuh ponpes yang ingin dituju sangat penting. Karena pesantren saat ini banyak tidak mempunyai pengasuh. Umumnya pesantren itu dibangun oleh orang kaya yang pemurah hati. Dengan mengenal kyai atau ustadz pesantren tertentu, kita dapat mengetahui pesantren itu berhaluan Islam apa?.
5. Ketahui haluan tuntunan pesantren
Ketahui haluan dari tuntunan yang berada di pesantren juga penting. Pilih pesantren yang tidak mengajari tuntunan yang terlampau fanatis serta lebih moderat dengan memahami Ahlussunnah wal Jemaah. Supaya anak-anak nantinya mempunyai akidah yang kuat, adab yang mulia, dan wacana agama yang moderat dan tidak fanatis.
Kekeliruan saat menentukan pesantren ini akan berpengaruh benar-benar fatal. Bahkan juga bisa saja akan membuat orangtua menderita. Karena hanya berlainan opini permasalahan akidah dan lain-lain, anak dari pesantren yang semestinya mempunyai adab lebih bagus pada orangtua bisa saja justru akan menantang orangtua.
6. Pikirkan alumninya
Pemikiran alumni penting karena umumnya alumni pesantren tetap terlilit benar-benar kuat dengan pesantren. Disamping itu, alumni pesantren tetap berperan pada pesantrennya dan perduli dengan santri sama-sama almamaternya.
menimbang jaringan alumni yang luas dari beragam bidang juga penting. Sebab bisa menolong dalam memberi akses untuk masuk pengajaran tinggi, akses kerja, terhitung akses ekonomi, sosial, dan politik.