PSIS Semarang dikabarkan akan memiliki divisi pengembangan dan pembinaan pemain usia muda. Akademi di bawah PSIS Development akan segera diluncurkan, sebagai tempat pembinaan usia muda dari wilayah Semarang atau daerah lain. Terdapat pemaparan program dari development PSIS dipimpin oleh direktur akademi PSIS, Muhammad Ridwan, di hadapan para petinggi klub Hari Nur Yulianto Cs termasuk CEO PSIS Semarang yaitu Yoyok Sukawi.
- PSIS Luncurkan Akademi Klub
CEO PSIS Semarang mengatakan bahwa pembentukan PSIS Development sudah mencapai tahap akhir. Tidak lama lagi segera diresmikan untuk bisa merekrut bibit-bibit muda pesepak bola.
“Kami sudah mendengarkan paparan Direktur Akademi. Kami dari jajaran manajemen dan komisaris memberi keleluasaan untuk Direktur Akademi dalam mengelola PSIS Development. Ini beda dengan Elite Pro Academy (EPA),” ujar Yoyok Sukawi kepada Bola.com.
“Segera akan kami launching. Tunggu saja dan buat adik-adik yang masih berstatus sebagai pelajar monggo disiapkan sejak sekarang. Fisiknya, tekniknya, dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Tidak hanya PSIS Semarang, tim PSS Sleman lebih dahulu meluncurkan akademinya pada bulan Januari lalu. Jejak PSS ini lalu diikuti PSIS, dengan memiliki tim muda dengan kelompok usia berjenjang.
- Menjadi Rumah Pesepak Bola Usia Muda
Direktur Akademi PSIS, M. Ridwan menyampaikan terima kasih kepada jajaran manajemen PSIS yang sudah memberikan kepercayaan untuk mengelola PSIS Development. Dikatakan akan menjadi rumah bagi pesepak bola usia muda untuk lebih mengenal dan mendalami dunia liga 1 indonesia. Para siswa akan mendapatkan program latihan di dalam lapangan dan luar lapangan seperti sesi gym, gizi, motivasi, dan analisa video. M. Ridwan menambahkan bahwa bakat-bakat yang terasah hasil dari PSIS Development disiapkan dan menjadi prioritas untuk menjadi skuad masa depan PSIS. Beberapa tahun ke depan, program iini mempunyai fungsi sebagai bank pemain bagi PSIS.
“Kami sampaikan program latihan yang nanti disiapkan, filosofi permainan sepak bola yang akan dikembangkan hingga fasilitas apa saja yang dibutuhkan,” ujar Ridwan.