Meskipun Vivo menobatkan Vivo V19 sebagai smartphone andalan yang dibawa ke Indonesia pada tahun 2020, namun chipset Snapdragon 675 octa-core adalah kelas menengah di atas kertas.
Menariknya, smartphone ini memiliki banyak RAM dan penyimpanan internal. Selain itu, Vivo V19 memiliki baterai jumbo yang mendukung fungsi fast charging 18 W dengan dua motor.
Ada juga empat kamera belakang yang menjadi fitur utama karena menawarkan fungsi berbeda untuk menghasilkan foto dengan lebih kreatif. Mampukah Vivo V19 bertarung sebagai smartphone Vivo terbaru di kelasnya?
Vivo V19 memiliki layar Ultra-O yang mengisi bagian depan dengan lubang di kanan atas. Desain ini membuat layar terasa lebih ringan sehingga saya bisa bermain game atau menonton video dengan leluasa.
Selain itu, layar lebar 6,44 inci dengan resolusi Full HD + dan teknologi E3 Super AMOLED memungkinkan konten ditampilkan dengan jelas dan cerah sehingga mata dapat melihat dengan lebih baik.
Vivo kini telah mengintegrasikan produk anti gores yang langsung ditautkan ke Vivo V19 ke dalam paket penjualannya. Namun, jika Anda ingin melindungi layar perangkat ini dengan lebih baik, saya sarankan untuk membeli kaca temper tambahan agar lebih stabil.
Perangkat ini juga memiliki pelindung mata yang dapat digunakan untuk mereduksi cahaya biru yang dipancarkan oleh layar untuk melindungi mata. Berkat teknologi Super AMOLED, sensor pemindai sidik jari bisa dibenamkan di layar.
Meski terlihat di layar, namun sensor sidik jari Vivo V19 bisa bereaksi dengan cepat terhadap sidik jari saya. Saya juga bisa mendaftarkan hingga lima sidik jari berbeda dengan smartphone ini, yang dikenali oleh sensornya.
Sebagai alternatif dari sensor ini, Vivo juga menyertakan fitur face unlock yang memungkinkan saya menggunakan wajah saya untuk membuka kunci layar. Seperti halnya smartphone Vivo generasi sebelumnya, saya hanya diperbolehkan mendaftarkan satu wajah agar fitur ini dikenali.
Saya merasa Face Unlock dapat mendeteksi wajah saya dengan responsif, sehingga layar dapat dibuka dengan cepat. Apalagi di kondisi minim cahaya atau gelap, Vivo V19 otomatis menambah kecerahan layar agar wajah saya bisa dipindai menggunakan fungsi face unlock.
Jika Anda mengecilkannya ada port USB Type-C, lubang speaker, dan port audio 3.5mm. Di sisi kanan terdapat tombol volume yang tersusun vertikal dan tombol on / off, sedangkan di sisi kiri terdapat slot untuk dua kartu SIM dan satu kartu microSD.
Di bagian belakang Vivo V19 terdapat casing plastik berwarna putih kristal atau biru arktik serta tampilan glossy dengan gradien vertikal di bagian tengah.
Saya kebetulan mendapatkan perangkat berwarna Biru Arktik yang menunjukkan kombinasi bayangan antara biru tua dan biru muda. Terdapat lekukan di kiri dan kanan belakang yang memudahkan saya untuk memegang Vivo V19 hanya dengan satu tangan.
Sayangnya, simpul debu dan sidik jari bisa dengan mudah menempel di punggung Anda. Oleh karena itu, sebaiknya segera kenakan tambahan jelly cover yang disertakan dalam paket penjualan Vivo V19.
Di bagian belakang atas terdapat empat kamera berbentuk L dengan konfigurasi kamera utama 48 MP (bukaan 1,8), kamera sekunder 2 MP (f / 2.4), kamera sudut super lebar (bukaan 1: 2, 2), dan 2 MP. Kamera super makro. .
Kamera utama vivo V19 menggunakan teknologi 4-in-1 pixel binning, yang secara default menghasilkan foto dengan resolusi 12 MP namun dengan detail dan warna yang bagus.
Sementara itu, saya dapat mengambil foto 48MP dengan mengaktifkannya di menu Lainnya di aplikasi kamera standar Vivo V19. Selain itu, kamera super lebar perangkat ini dapat menangkap momen foto berharga hingga lebar 128 derajat. (Sentuh gambar untuk melihat resolusi aslinya.)
Dengan kamera makro di smartphone ini, saya bisa menangkap objek hingga jarak 4cm dengan detail, yang masih cukup jelas. Ada juga fitur night mode yang menurut Vivo bisa digunakan untuk mengambil foto malam yang cerah.
Artikel ini dipersembahkan untuk tekno farm dengan url resminya teknofarm.net, terima kasih sudah membaca artikel ini.